Sekilas Inovasi Spendagus SAE (Sekolah Agro Edu Hijau)

Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak untuk belajar dan bermain. Bahkan, tak jarang sekolah menjadi rumah idaman bagi sebagian siswa yang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah. Oleh karena itu, seharusnya sekolah dirancang sebagai bangunan yang aman, nyaman, menyenangkan, dan indah, sehingga membuat siswa betah belajar dan berlama-lama di sekolah. SMP Negeri 2 Asembagus berada di Jalan Wringin Anom Asembagus, memiliki luas lahan 24.975 m2 , dimanfatkan untuk bangunan seluas 13.310 m2 dan lahan kosong masih 11.665 m2 . SMP Negeri 2 Asembagus merupakan lembaga pendidikan berstandar nasional yang ditetapkan melalui keputusan Direktorat Pengembangan SMP pada tahun 2009. Di samping itu, SMP Negeri 2 Asembagus telah terakreditasi A dengan nilai 91 melalui proses penilaian oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dan disahkan pada tanggal 25 Oktober 2016. Selain itu, melalui SK Gubernur Jawa Timur nomor 660/8033/207.4/2016, sekolah ini dinobatkan sebagai Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.

Salah satu usaha yang selama ini telah dilakukan untuk mencapai kompetensi peserta didik yang mumpuni dengan tetap memperhatikan kerindangaan dan kelestarian lingkungan SMP Negeri 2 Asembagus melaksanakan pembelajaran yang memanfaatkan yaitu, (1) alam lingkungan sekitar, (2) kearifan lokal masyarakat sekitar, (3) keunggulan daerah beserta keragaman budaya Indonesia sebagai sumber dan media belajar, serta (4) pembelajaran yang menekankan sikap religius dan sosial. Oleh karena itu, SMP negeri 2 Asembagus melakukan inovasi dalam bentuk program Spendagus-SAE (Sekolah Agro Edu Hijau) untuk mewujudkan terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan, dan indah. Program ini difokuskan pada kegiatan pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan komposting, tanaman pohon dan sayuran, kolam ikan untuk pembelajaran dan penghijauan serta kelestarian lingkungan.

Istilah agro diserap dari bahasa Yunani. Agro merupakan prefiks yang bermakna ‘lahan,tanah’. Kemudian, istilah edu dari kata edukasi yang bermakna pendidikan. Sedangkan, kata hijau merujuk pada istilah yang beranalogi kepada penghijauan dan pelesatarian. Jadi, istilah agro-eduhijau adalah bentukan kreatif dari SMP Negeri 2 Asembagus yang berarti mendorong seluruh warga sekolah untuk memanfaatkan tanah atau lahan sebagai lahan edu atau pendidikan yang mengarah kepada penghijauan dan pelestarian lingkungan.

Inovasi pengelolaan SMP Negeri 2 Asembagus menjadi Sekolah Agro-Eduhijau ini adalah dalam rangka menciptakan alternatif pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan para siswa yang memiliki yaitu (1) aspek kewirausahaan, (2) aspek pertanian berupa menjaga kearifan lokal budidaya pertanian lokal berupa budidaya pohon mangga, dan (3) pendidikan lingkungan yang sehat, sejuk, dan mneyenangkan. Harapannya, sekolah menjadi lahan agro-eduhijau atau lahan untuk menumbuhkan kemampuan mengelola lahan atau tanah yang kosong menjadi lebih hijau dan menguntungkan bagi sekolah dan semua warganya. Targetnya, semua siswa mampu memanfaatkan lahan kosong yang bertujuan terciptanya SDM yang kompeten melalui agro-eduhijau.

Kegiatan yang ada dalam Inovasi Spendagus SAE ini yaitu, (1) pembudidayaan tanaman: toga, bunga, mangga, kelengkeng, sayuaran, bunga, dan tanaman lain, (2) agroteknologi : pengetahuan energi matahari, pengetahuan PH tanah, info nutrisi tanaman, kelembaban tanah, media tanam, (3) produk agro-eduhijau: pupuk kompos, pestisida alami, keripik bayam brazil, ikan nila, (4) sirup mangga, manisan mangga, pie mangga susu, dan produk olahan lainnya, serta, (6) informasi pelatihan dan outbond.

Bacaan diatas adalah cuplikan dari laporan akhir penelitian tentang Inovasi SPENDAGUS-SAE. Laporan itu dapat dilihat disini. selain itu berikut indikator SOP Inovasi Spendagus SAE.